Seringai tawa seakan penuh arti
Tatapmu kosong seolah memberkati
Lihat kawanmu itu berdarah-darah
Dendamkan pistol yang tak punya salah
Diamlah! Harimaumu harus bisu
Dengarlah, ketika restu menjadi kutukan.
Lidah menjilat, meludah ke sampah
Pandangmu nanar kehilangan arah
Dengar jiwamu menyumpah serapah
Bahkan peluru tidak pernah marah.
*the incident of the 6th brother. I never know the cause or his fault. guns are innocent. so i chose not to blame anyone. may you rest in peace, brother. btw I wrote this in March 1st, 2006.
Thursday, December 04, 2008
Cerita-cerita pendek, puisi-puisi, keluh kesah dari kegelapan masa lalu, kegelisahan, ketakutan dan harapan untuk hari-hari yang akan datang. lagu-lagu yang tak pernah rilis, artikel-artikel underdog... haha. enjoy :)
Previous Posts
- It's all about when the saints go marching in....t...
- Hail BolsheviksNadia came to me and says she's don...
- Kemerdekaan adalah pilihan!selamat malam kehancura...
- Vi menangis lagi. Darah berceceran di sepanjang lo...
- Donna nonton Reinkarnasi. Sedikit lucu emang, kata...
- Aku merindukannya, sungguh. Walaupun aku ingat bet...
- Betapa aku membenci fakta. Kuhirup asap rokokku da...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home