Thursday, December 04, 2008

Seringai tawa seakan penuh arti
Tatapmu kosong seolah memberkati
Lihat kawanmu itu berdarah-darah
Dendamkan pistol yang tak punya salah
Diamlah! Harimaumu harus bisu
Dengarlah, ketika restu menjadi kutukan.
Lidah menjilat, meludah ke sampah
Pandangmu nanar kehilangan arah
Dengar jiwamu menyumpah serapah
Bahkan peluru tidak pernah marah.


*the incident of the 6th brother. I never know the cause or his fault. guns are innocent. so i chose not to blame anyone. may you rest in peace, brother. btw I wrote this in March 1st, 2006.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home