Wednesday, November 25, 2009


whoa it's been DECADES since my last writing here.
well, I think this will related with 'hail to the pain' part. I develop more skills lately.
banyak hal yang terjadi, baik maupun buruk.
dan saya sudah berhenti menulis di buku rombeng itu. hahaha. biarlah buku itu jadi cerita lalu.
setelah saya baca-baca lagi, baik tulisan di buku rombeng itu (yang kemudian saya upload di blog lady-belladonna saya di blogspot), rasanya...WOW. gelap sekali aura saya. tadinya saya tidak percaya dengan komentar seorang teman yang berkata, "so dark...", hmft, tapi memang begitu adanya. tidak terlalu yakin bagaimana dengan sekarang, tapi saya merasa JAUH LEBIH BAIK.

lagi-lagi, saya tidak tahu harus memulai dari mana.
tapi beberapa saat terakhir ini, saya mulai membuka diri saya lagi. tidak terlalu terbuka untuk orang baru, mungkin, tapi membuka diri saya kepada teman-teman lama, dan juga keluarga. begitu bahagia dan terharu, mendengar mereka begitu peduli dengan saya, sekaligus prihatin dan tidak sedikit pula yang marah. karena ketika banyak hal terjadi, saya tidak membiarkan siapa pun masuk ke dalam dunia saya, hahahahah. ya maaf :)

seringkali saya merasa, saya tidak pantas mendapatkan perhatian sebanyak itu. saya tidak pandai memperhatikan orang. saya tidak pandai memuji. saya tidak pandai... menyampaikan perasaan. saya tidak ingin menyulitkan, menjadi beban pikiran orang. karena saya merasa tidak banyak memberi :| tapi semua orang akhirnya membuat saya sadar, bahwa saya pantas mendapatkannya. sekedar terima kasih pun tidak cukup, kupikir.

dan saya jadi banyak belajar. diantaranya belajar membagi waktu. untuk Bebe, untuk kerja, untuk selesein kuliah, untuk teman-teman, untuk keluarga, untuk saya sendiri. bahagia rasanya setelah semua pekerjaan selesai, main2 sama Bebe, ke toko buku (setelah sekian tahun) dan jalan-jalan sekaligus iseng-iseng bersorak sorai di mall bareng geng jahat, ke perpustakaan lokal dan nemuin buku Neil Gaiman (!!!), dan waktu panjang di malam hari untuk sekedar coret-coret atau nulis lagi.

Katanya, saya munafik, karena tidak ingin berpasangan lagi - yah berpasangan yang semacam itulah, kalian tau. tapi saya pikir, mengapa tidak? saya capek dengan pola seperti itu. hmm misalnya dengan perumpamaan yang paling dangkal aja kalo memulai hubungan. ber-sms ria, jalan-jalan sampe malem entah ngobrolin apa (mungkin sampe pagi), hehe menurut saya sih buang-buang waktu, buang-buang duit. apalagi kalo udah mulai salahpaham, atau ada yang ngambek. idih. buang-buang energi buat ngebaik2in lagi. amit2 deh.

lalu bagaimana dengan urusan ranjang? wah kalo ini mah saya bilang persetan saja :D kalo saya bilang gak butuh, badan saya juga bilang gak butuh.

kembali ke urusan 'berteman' daripada 'pacaran' ato 'berhubungan'. jiah. bikin pusing, tau. mendingan jalan sama temen-temen. ama anak sendiri. ama Bunda. ama adek2. gak perlu ngambek2an, udah saling pengertian, dan merasa aman. saya rasa, (di luar keluarga), teman-teman tidak akan meninggalkan kita. mereka hanya pergi sebentar, ngurusin urusan mereka yang kita gak perlu tau, dan nanti akan kembali. seperti saya yang pernah pergi sebentar dari dunia mereka. dan seburuk apapun mereka di mata orang, saya percaya bahwa mereka BAIK, karena kami saling mengenal dan memahami. kalaupun ada yang tidak memahami atau salah paham, tidak terlalu diambil pusing. mereka ada.

hahay. saya lebih percaya dalam hal yang satu ini: GRAVITY PARTNER.
atau dia bilang, lifetime partner.
komentar pertama yang sering saya dengar adalah: berarti bisa bebas ganti-ganti pasangan dong? boleh selingkuh dong? boleh ini-itu dong? hoho terserah deh. itu tergantung komitmennya. tapi bagi saya sih tidak.
it's when both sides can be friends, BESTfriends, lover, partner...in life. at the same time. in life.
so it can mean forever and ever and ever and ever.
and they both r partners in EVERYTHING.

i like it.
n to find a gravity partner may need FOREVER.
sekian dulu, ntar lanjut lagi.
cheers!

Labels: ,

Thursday, December 04, 2008

Kepada duli Tuan,
kebencianku sangat sempurna
mengalir dalam darahku
darahku, darahmu, darahnya!!!
Tuan, akan kuhancurkan kerajaan mimpimu!
dengan segala nikmatnya.
Tuan, akan kuhisap sari kehidupanmu!
apapun rasanya.
Duli Tuanku,
aku berjanji kau akan hidup selamanya
dengan rasaku mengiringinmu.
Duli Tuanku,
....

... of a brilliant anger and love. miss u, Dad.

Labels:

Aku berasal dari kenikmatan dan aku lahir dari rasa sakit...
Nafasku kebencian
Suaraku irisan hati
Diam aku dendam
Tertawa aku marah
Cinta dan kasih sayang takkan pernah mengenalku..
Kematian di saat nafas pertamaku di dunia..
Dikhianati karena kenikmatan yang kuberbagi menjadi candu untuknya...
Sepi selalu terabaikan karena aku senang tinggal dalam kenikmatan yang sakit...

06.50 PM. March 12, 2006
an SMS from Inna Hudaya.

Karena luka itu nyata,
bahagia itu ilusi
Ketika kamu bahagia dengan luka,
Bahagiamu menjadi nyata.
maka rayakanlah!

SMS replied.

Labels:

A long line... I wrote this from March 7 to March 12 randomly. There are some drawings too but I haven't upload it yet. I was in Pondok Kelir and Anarchy29.

Pada akhirnya, hancurlah semua!
ha ha ha ha!
Hatiku pun senang
mendengar jiwaku hancur,
karena ia memang hanya ingin senangsenang saja,
tidak mau sedih.
sakit, katanya!

KETIKA MASIH PUNYA JIWA...
Hati sering takut waktu Jiwa pergi
Hati sering sendirian.
kesepian.
Hati sering marah sama Jiwa.
tapi Hati tidak bilang.
Hati jadi sakit.
Jiwa bingung, ia butuh nurani.
lama mencari, tapi nurani sembunyi
Jiwa letih.
tapi Jiwa tidak boleh ikut sakit.

04.52 PM, 070306.

KETIKA JIWA RESAH..
Jiwa berdansa.
sing a song, sing a long...
sing a song, sing alone...
Jiwa bosan, lalu ia menggambar
Heartagram.
sambil menanti,
lumpuhkah Hati?
....

09.30 PM, where the hell r u?

KETIKA...
Hati bingung,
haruskah aku merasa senang?
bolehkah aku marah?
kapan?
apakah aku sedih?
Hati bingung,
karena Jiwa menghilang.

09.42 PM, sothereyouare!

KETIKA JIWA KEMBALI...
Hati kecewa.
Jiwa tidak mau ikut serta.
Hati teriak:
ANJING!!!
Hati emosi. Jiwa tidak tahu diri!!!
Hati pergi.

10.25 PM. March 9, 2006 with dvodkabois.

Seringai tawa seakan penuh arti
Tatapmu kosong seolah memberkati
Lihat kawanmu itu berdarah-darah
Dendamkan pistol yang tak punya salah
Diamlah! Harimaumu harus bisu
Dengarlah, ketika restu menjadi kutukan.
Lidah menjilat, meludah ke sampah
Pandangmu nanar kehilangan arah
Dengar jiwamu menyumpah serapah
Bahkan peluru tidak pernah marah.


*the incident of the 6th brother. I never know the cause or his fault. guns are innocent. so i chose not to blame anyone. may you rest in peace, brother. btw I wrote this in March 1st, 2006.

It's all about when the saints go marching in....

tulisan lama di suatu malam di Bali 16, tahun 2006 lalu. Masih ada Bofag. seperti biasa, baris berjejer rapi menunggu giliran. haha. dan pesta berakhir pada jam 4 pagi karena mati lampu. cheers, brothers :)

What have I found?
to whom should I angry to?
have I met the son of justice?
or have I fall?
am I the ghost upon the stairs?
is it just me?
or is it you.

Ketika kebebasan adalah kutukan... Bagiku, bagimu, bagi mereka.
Ketika sepotong kain menjadi simbol, menjadi akar.
Dan cinta adalah pertemuan, perpisahan dan sehelai kertas putih.
Apalah aku?
Ketika laki-laki merasa mereka adalah malaikat,
dan perempuan menjadi iblis yang merampas kesucian mereka.
Pertengkaran. Saling menyalahkan.
Pertengkaran. Dendam. Saling menyalahkan.
Siapakah Tuhan?
Ketika anak-anak bermain marijuana.
Bapak menyusui. Ibu mencari tulang untuk dibanting.
Apalah dunia...

cuz when the saints go marching in...

Labels: ,

Hail Bolsheviks

Nadia came to me and says she's done
What's gonna world do when I way that I will gone
And Eva wonder why the saints go marching in
I answer it will do when I say goodbye Lenin
Goodbye, Lenin!
Ulyanov run to me and say his wife's crazy
She got a breast cancer but still she smoke Lucky
When will I got a thing as I gave what I give
A ghetto box has opened and I think he's all mine
Hail Bolsheviks!

Labels:

Kemerdekaan adalah pilihan!
selamat malam kehancuran,
hari ini semua tuhan mati!
bye bye, God
I'm here spreading wings
Don't know ehere will I fly
Will I fly back to you?
Or will I.. will I what?
Kemerdekaan adalah kutukan!
selamat datang cercaan,
karena aku bilang hari ini semua tuhan mati!
Hello, God
Here I am still spreading wings
Going older in the rain..

Labels: ,

Wednesday, May 03, 2006

Vi menangis lagi. Darah berceceran di sepanjang lorong. Jaket ungunya agak menghitam di bagian lengan. Vi mengusap air matanya. Membeli anggur merah. Mendengarkan Happy Ending. Karaoke bebas. Mabuk. Nangis. SMSan. Beli anggur merah lagi. Darah makin mengucur deras.

Donna, kamu dimana?

Tuesday, May 02, 2006

Donna nonton Reinkarnasi. Sedikit lucu emang, katanya. Seleksi-seleksian sok galak. Apa mereka bener-bener akan jadi rockstar? seperti John Paul Ivan? iklannya banget.

Botol-botol vodka masih berkelentingan di luar studio. Wisnu masuk.
"Aah.. drummernya NOTHING!! mendingan Rudi, ya gak Rud?" semuanya ketawa. "Bener tuh! kayak gitu mah pamer skill doang. Punya skill gak punya soul, maen aja pake ember."

"Mabok lo Nu."

"Yeh, liat aja bassisnya. Mendingan elo, Don, sumpeh! Kalo lagu beginian sih karakter yang maen. Makanya itu bedanya elo ama cewek-cewek top forty, bahkan elo ama Iphey, ama Abe aja beda, cantiknya beda!"

"Duh. Pala gue jadi gede Nu."
"Soul, soul... there's a soul of a song.. and you have it."

Sesepuh ini kalo udah mabok serem bener, batin gue.
"Udah deh Nu, helem gue gak cukup ntar."
"Mabok lo Don."
"Wek."

Friday, March 31, 2006

Aku merindukannya, sungguh. Walaupun aku ingat betul pertemuan kami yang hanya bisa dihitung dengan sebelah tangan jumlahnya. Tapi aku sudah mengklaim bahwa aku miliknya.

Aku miliknya! Dia yang teduh, memperlakukanku dengan lembut, mengamatiku dengan tatapan penuh sayang... sentuhannya, iramanya. oh aku merindukannya, sungguh.

Dia tidak seperti beberapa lelaki sebelumnya. Berbeda betul. Aku ingat yang pertama, anak Koh A Hong, majikanku si Solo. Koh A Hong membolehkannya bermain denganku, sampai ia menjualku seharga empat ratus ribu ke salah seorang mahasiswa di Jogja tanpa sepengetahuan bapaknya. Awalnya aku senang. Aku tidak merindukan Koh A Hong atau anaknya, ataupun pojok kios tempat aku digeletakkan begitu saja sampai leherku melengkung pegal dan si Kokoh marah-marah karena harus mengepres leherku lagi. Tempat baru ini lumayan bersih. Ada meja gambar. Ada komputer. Ada poster The Casualties, Exploited. Melayu Chaos. Lumayan. Di malam hari, aku diselimuti sarung. Biar gak kena debu, katanya ketika seorang temannya datang berkunjung.

Sudah sebulan berlalu, sekarang aku terjebak di kamar kos ini. Aku hanya tergeletak di lantai ubin, tertelungkup pasrah. Beberapa kali aku terinjak karena ketidak peduliannya. Di antaranya oleh salah seorang temannya yang berambut paku berwarna merah, bersepatu boots (aduh, sakit!) yang ingin meminjamku barang sehari-dua hari. Aku hampir senang dibuatnya! Setelah sekian lama aku merindukan panggung, ternyata sama orang kayak gini aku dibawa. Gak papalah!

Dan disanalah aku, kecipratan muntah. wek. dilap seadanya. Sedikit tersentuh karena si mahasiswa marah besar atas perlakuannya terhadapku. Aku dibawa kembali ke kos. Aahhh bosan!! aku ingin glamor!! setelah ditempa sedemikian rupa, dengan keempat senarku yang masih licin, bass Scorpion sepertiku ini...

Che, aku pinjam bassmu, boleh?
Eh, hey. mau main ya, dimana?
Gak dimana-mana kalo aku gak dapet bass.
Yee ngambek. Boleh tu, tapi kemaren kena muntahan Sombot. Ntar kenapa-kenapa lagi. Blom gue cek lagi soalnya...
Yaelah, as if you care. Emang kamu masih main bass? katanya mau main gitar aja, main bass susah...
Gak susah, cuman berat aja!
PREK.. buat gue aja ya?
Pake aja sih, kalo suka.

Dan aku masih terpana.

Terpana...

Bagaimana tidak? Dia memperlakukanku dengan sangat hati-hati, menatapku dengan sayang. Hitam... Scorpion... Misfits, gumamnya. Ya, sayang! talikan aku, letakkan aku di pinggulmu itu! cabik aku! permainkan aku! Kamu cantik sekali, sayang!

Keesokan paginya aku tersadar setengah gugup, karena ia berjanji akan menemuiku lagi. Dan ya, datanglah ia menjelang sore. Aku dipolesnya licin-licin. Akan bermain lagikah kita, sayang? Tidak, batinnya. Lalu mengapa kau poles aku licin-licin? Karena kamu begitu gagah. Aku tersenyum dan ia mengelusku sayang. Tunggu di sini ya, sayang... Tentu cantik, tentu. Selalu...

---
Halo?
MBOT!! BASS ITEM MANA??!!
Hah?
Ah, sok gak tau! Gue kan titip, titiippp!!! yang di studio!!
Wah, dibawa ama Pay kayaknya. Trus..
Trus kenapa??
Dijual gitu kayaknya, Don...
Brengsek!! Kok lo baru bilang sekarang!? kok lo baru ngasitau gue?!
Donna, sori, gue gak ngerti apa-apa. Lo juga ngilang. Waktu pindahan gue gak ikut.
Trus sekarang Pay dimana?
Gak tau gue. Don...
Apa?
Emang itu bass punya lo?
Bukan.
*klik

Pay brengsek. mata duitan. sundal lanang. lintah. duh gue gak peduli deh dia ngelariin duit gue berapa, gak peduli gue diberapa-in ama dia, persetan. BASS GUE!! eh, bukan ya. ah, sialan!!!

---

Pay, bilang ama Donna, bassnya buat dia.
Kamu gak pake lagi, Ton?
Gak ah, aku mau seriusin kuliah dulu. Tolong bilangin Donna, ya.
Sip, ntar gue bilangin.

---

Donna. Akhirnya aku tau namamu. Aku merindukanmu. Aku senang si mahasiswa merelakanku jatuh ke pelukanmu. Aku bahagia. Aku masih menunggu. Dimanakah kamu? Sekarang aku ada di kamar sepasang kakak beradik yang terus mendengarkan NOFX. aku bosan. aku ingin glamor!! Aku merindukanmu, Donna. Dimanakah kamu?

Betapa aku membenci fakta. Kuhirup asap rokokku dalam-dalam, masih setengah perjalanan di jalan kampung ini, jalan yang sama yang selalu kulewati ketika...ketika pingin jalan-jalan!!

Suit Suitt.....
Brengsek, gumamku.

GAK PERNAH LIAT CEWEK, APA?!!!

aku berhenti di tengah jalan, menatap beberapa kepala yang terperangah.
Resek, gumamku lagi sambil menyentil puntung rokokku beberapa meter jauh ke depan. Aku memutuskan untuk terus berjalan, daripada ribut.

Mbaknya galak...

Eh, bajingan, pengecut, umpatku dalam hati. Berani betul, baru ngomong pas aku udah lewat lima meter jauhnya. Taik.

Ya Tuhan, apa kamu ingin (atau sudah?) menjadikanku magnet bagi pengecut-pengecut seperti mereka? Kujejakkan langkahku ke puntung rokok yang tadi kubuang. Huh, pengecut.

---

Aku tahu, pikirannya sedang kacau. Yep, aku mengenalinya dengan sangat baik. Ketika ia melonjak-lonjak kegirangan, atau berlari turun dari bus dengan langkah-langkah ringan seperti setiap kali dia merasa jatuh cinta, atau berlari menyongsong kekasihnya (ya, kekasihnya! Dammit!!), atau berjalan dengan langkah pelan tapi mantap. Lalu - kejadiannya berlangsung begitu cepat! - kakinya menyapu wajah seorang gadis.

Aku terkejut. Kukira itu hanya khayalanku sesaat. Sudah begitu lama ia tidak melakukannya. Aku tahu betul. Aku mencoba untuk membawanya pergi, tapi ia marah sekali. Binar matanya yang biasa terlihat geli sewaktu tertawa atau mengingsut manja (oh, cantik sekali! aku juga ingin memanjakannya!) kini berkilat marah. Murka. Dan aku tahu, dia akan kembali bersikap apatis seperti dulu. Betapa aku membenci fakta.

---

Anjeeeenggg..... ngapain gue berentiin bus 43! mo ngebakar rumahnya, ape? Biarinlah, biar ngumpet di ketek maknya berbulan-bulan. Hey Mama, your son is a fucking coward!! Haha, brengsek, ngapain sih gue? patah hati, neng? huh, sori ya, sakit hati sih, iya! apa sama ya? huhu taeklah. hmm... jam berapa sekarang? shit, baru jam setengah delapan pagi, and I'm swearing like a pirate. Betapa aku membenci pagihari!!!

---

Baru jam delapan pagi. Dan aku udah kecipratan vodka. Aduh sayang, sudahlah! Ya, ya, aku mengerti! Bagaimana kamu rela bangun pagi-pagi sekali untuk menemuinya (padahal kamu begitu membenci pagihari!), bagaimana kamu rela dan sudi mendengarkan tetek bengek tentang dirinya (ya ya, cara jitumu mengait laki-laki, dengan membiarkan mereka bercerita tentang topik yang paling mereka sukai : diri sendiri) padahal kamu sangat ingin berkeluh kesah padanya. Aku heran, bagaimana kamu yang secerdas itu bisa tertipu!! Aku bisa melacak langkah-langkahnya, aku tahu dia dari mana, sama siapa. Aku tahu itu semua! Dari kampus, hujan-hujanan? gak mungkin, dia naik motor tapi tidak ada bekas lumpur di sepatunya. HEY, dia naik mobil! - dan kamu tahu kan, dia tidak punya mobil, sayang. Bukannya aku sok jagoan, sok jantan, sok detektif-detektifan, tapi aku memperhatikan! Halooo!!! cemburu?? ah, terserah! Betapa aku sudah bersamamu, menemanimu lima tahun lamanya dan aku sangat, sangat mengenalmu! Terserah! Dan lagi... HEY!! jangan ciprati lagi aku dengan vodkamu! oh, betapa aku membenci fakta.

---

Hey baby, where's your boyfriend?
He went straight up to hell.
Whoa... hahaha... even I don't wanna go to your hell, Bella Donna.

Yep. Great. Baru satu hari berlalu dan semua orang udah tau. I hate all these attentions. Aku gak pernah mengharapkan perhatian atau simpati apa pun. Mungkin harusnya aku langsung pergi setelah menendang muka perempuan jalang itu, gak udah pake maki-makian ato ludah-ludahan ke muka mereka.

Eh Donna... mabuk ya?
Gimana gak mabok, gue udah minum dari jam delapan pagi.
Ngapain sih minum-minum? Kontrol dong... Kalo stress cerita aja, gue mau kok dengerin keluh kesah lo...
Ah taik. mendingan lo nonton gue. Gue naik setengah jam lagi.

blah... kalimat setan. ujung2nya tetep aja mabokin gue trus nyeret gue ke rumahnya. taik bebek.

Pusing...
Pusing...
Panggung... Blitz... Bodysurfing! AHAHA!!
Pusing...

Itu dia. Ya Tuhan, itu dia. Di tengah-tengah moshpit, mengacung-acungkan sebuket mawar hitam kesukaanku. Oh Tuhan, aku begitu pusing. Mabuk. Berbunga-bunga. Hitam. C'mon, you can do better than that! Baby girl, he's cheating on you! oh Tuhan, beri aku fakta. Aduh, aku pusing.

---

Ah, sialan. Hari-hari itu kembali lagi. Aku sedikit membencinya karena ini. Aku hanya disepak-sepak, dijejerkan bersama sepatu-sepatu lain yang tidak kukenal - kubenci malah! - karena semua milik laki-laki brengsek itu. Lihat saja, apa yang akan ia lakukan terhadapnya sesudah ini.

---

Hmmm...
Kenapa, sayang?
Gak papa, aku kangen. Kamu jangan jauh-jauh.
Nggak kok, cuman beres-beres dikit. Say, kamu pake bootsku aja.
Kenapa emangnya?
Biar keliatan lebih galak kalo di panggung.
Biar kalo nendang lebih sakit ya?
Kok gitu sih say...
Padahal kan yang ditendang bukan kamu.
Ah terserah.
Yee.
Ya udah, pokoknya Converse-mu aku masukin karung ya?
Hmmmm....

Anjing, emangnya gue gak bisa liat sepatu Armani baru lo?
GIGOLO!!! murah!! boy, gue bisa lebih mahal dari Doc Martens lo!!
Oh sayang, Converse-mu mengerikan!!

AH, BETAPA AKU MEMBENCI FAKTA!!